Senin, 14 Juli 2014

Menjawab Tantangan


Bandar Udara adalah pintu gerbang sebuah negara, di mana bandara mempresentasikan sebuah negara, di sanalah komunitas dunia dari berbagai negara bertemu. Bandara harus dilengkapi dengan hotel, pusat perbelanjaan dan pusat bisnis layaknya sebuah kota didalam kota, setidaknya hal itulah yang diungkapkan penulis buku“Aerotropolis : The Way We’ll live Next”, Jhon D Kasarda dalamSeminar Global Airport Indonesia (GAI: 2012).
 Untuk itulah, negara-negara di dunia sangat serius dalam menjadikan bandaranya istimewa dengan melengkapi seluruh fasilitas, aksesibilitas dan sumber daya manusianya. Bukan tanpa tantangan, namun tantangan terus bertambah, apalagi dengan keputusan pemerintah menghapus Daftar Negative Investasi (DNI) pada tahun 2013, artinya bahwa dengan dihapusnya DNI berarti pihak swasta boleh menjadi operator bandara hingga seratus persen. Tentu ini adalah tantangan yang paling besar bagi PT Angkasa Pura II (Persero).
Selain itu, Skytrax sebagai lembaga yang menyurvei bandara-bandara bertaraf Internasional mensyaratkan kepada setiap bandara agar memenuhi semua kriterianya, diantaranya: fasilitas, aksesibilitas, dan kemampuan sumber daya manusianya dalam melayani seluruh pengguna jasa yang berasal dari berbagai bangsa di dunia yang tentu memiliki karakteristik yang berbeda pula.
Untuk memenuhi ketiga kategori yang diisyaratkan oleh Skytrax tadi, keseriusan PT. Angkasa Pura II (Persero) dalam menjadikan seluruh bandaranya berkelas dunia nampak pada perencanaan pembangunan yang mengarah kepada “World Class Airport, dimulai dengan peluncuran “grand design” beserta tahapan-tahapan perencanaan, sebelum, saat dan setelah proses pembangunannya. Sehingga pada tahun 2014 ini Bandara Internasional Soekarno-Hatta meraih penghargaan “The World’s Most Improved Airport 2014” versi Skytrax, ini adalah bukti bahwa perkembangan masih berlanjut dan terus berlanjut.
Selain Infrastruktur, hal yang perlu dipersiapkan adalah sumber daya manusianya, di mana dari tiga puluh sembilan kategori yang disyaratkan Skytrax, terdapat setidaknya lima yang mencakup sumber daya manusia khusus Aviation Security, yaitu :
1. Poin 10. Waiting Times – At Security,
2. Poin 11. Courtesy & Attitude of Security Staff,
3. Poin 16. Friendliness of Airport Staff,
4. Poin 17. Language Skills for Airport Staff, dan
5. Poin 39. Perception of Airport Security / Safety Standards.
Aviation Security adalah salah satu komponen terpenting dalam sebuah bandara, maka tak pelik jika para profesional sering mengatakan bahwa “tidak ada Avsec maka tidak ada Bandar udara”,“no search no fly”. Posisi Avsec dalam perusahaan juga tak tergantikan oleh komponen lainnya, Avsec adalah salah satu tulang punggung dan front liner perusahaan, saat ini Avsec juga menjadi bagian sangat penting untuk mengawal dan bersama-sama mewujudkan Visi, Misi dan Program-program perusahaan terkait World Class Airport, hal ini tampak karena Avsec-lah yang paling banyak berinteraksi dengan seluruh pengguna jasa bandara, dimulai dari hendak masuk bandara, pengaturan lalu lintas di darat, pelayanan keamanan di terminal, berkomunikasi dengan komunitas bandara, hingga upaya penyelesaian konflik dengan pengguna jasa. Interaksi dengan pengguna jasa bukan hanya sampai di terminal ketika pengguna jasa terbang ke wilayah atau negara tujuan, lebih dari itu, interaksipun berlanjut hingga pengguna jasa mendarat di bandara, bagaimana pelayanannya hingga ia meninggalkan pintu gerbang/main gate bandara, apakah lancar ?, tersendat ?,  atau bahkan macet ?. Oleh karena itu sangat ilmiah dan tidak terbantahkan jika Avsec menjadi unit yang mempresentasikan perusahaan di mata publik. Jadi, tidak salah juga jika penilaian baik buruknya perusahaan bergantung dari pelayanan Avsec. Ibarat sebuah negara, Avsec adalah prajuritnya, baik buruknya bergantung Avsec di lapangan, pertahanan pertama dan terakhir juga berada di pundak Avsec. Oleh karena itu, sudah seharusnya perhatian perusahaan kepada Avsec lebih besar porsinya dibandingkan dengan perhatiannya kepada unit-unit lain.
Dalam perkembangannya, sebagai bagian dari pelayanan publik Avsec selalu berinteraksi dengan khalayak umum baik pengguna jasa maupun nonpengguna jasa, oleh karena itu maka tak ayal jika Avsec selalu diikuti masalah-masalah publik dan turunannya.
***
Masalah-masalah diatas akan menjadi masalah yang serius bagi perusahaan dalam mewujudkan bandara berkelas dunia, bahkan bisa jadi akan menggagalkannya.
Untuk itu, kita sebagai warga negara dan sebagai bagian dari keluarga besar PT Angkasa Pura II (Persero) harus segera bergerak bersama, bekerja menghadapi setiap tantangan yang ada, menghilangkan setiap masalah, hambatan dan maju kedepan menjadi pengelola Jasa kebandar udaraan yang terkemuka di mata Internasional. Dengan izin Tuhan Yang Maha Esa, kita pasti bisa…!!!
Selanjutnya, hanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasalah kami kembalikan segala sesuatu seraya memohon kebaikan dari sisiNya.

Sumber : http://www.gemaavsec.com/2014/07/menjawab-tantangan.html Oleh : Ruhiyat Fath (Avsec Soekarno Hatta International Airport)