Jumat, 06 Mei 2011

Bandara Kualanamu Terbesar Kedua Di Indonesia


MEDAN (Berita): Jika sudah siap dikerjakan maka Bandar Udara (Bandara) Kualanamu yang terletak di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara itu tergolong merupakan Bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta, sedangkan ketiga Bandara Hasanuddin di Makasar.


“Namun sayang hingga kini komitmen pemerintah daerah maupun pusat belum jelas dan tegas untuk segera menyelesaikan Bandara yang nanti menjadi kebanggaan masyarakat Sumut itu,” kata Meutya Vadia Hafiz, anggota DPR RI Komisi XI di sela pertemuannya dengan Kantor Bank Indonesia (KBI) Medan Selasa (3/5) sore.


Pertemuan yang membahas tentang perkembangan ekonomi regional terkini di Sumut itu dihadiri Pemimpin BI Regional Sumut-Aceh Nasser Atorf, Deputi Pemimpin BI Achmad Fauzi, Kabid Ekonomi dan Moneter Mikael Budisatria dengan wakilnya Elly Tjan.


Meutya mengatakan Bandara Kualanamu merupakan Bandara sangat strategis dengan landasan terpanjang, tiga kali lipat melebihi Bandara Hasanuddin di Makasar. 

Perkembangannya kini, bangunan sudah mencapai 70 persen, namun pembebasan tanah untuk jalan tol dan infrastruktur di luar Bandara masih 10 persen. Sementara itu, untuk Bandara Soekarna Hatta pembangunannya terus dilanjutkan seperti bangunan terminal tiga.


Bahkan menurut Meutya, walau Bandara sudah terbangun, tapi tidak ada tanda-tanda akan dibuatnya jalan tol atau akses jalan menuju ke sana. Padahal sebenarnya akses jalan ini kebanyakan wewenang daerah.


“Kalau Bandara sudah siap, namun akses jalan seperti jalan tol ke sana belum ada tentu sangat menyulitkan bagi penumpang,” katanya.

Menurutnya yang memberikan keputusan akan jalan di luar Bandara ini adalah Pemda dan 

Pemprovsu. Sebab di sana ada jalan daerah, jalan negara dan jalan tol. Tentu kalau APBD tak mampu maka bisa diserahkan menjadi jalan nasional.


“Kalau Bandara sebesar itu memang harus ada komitmen tegas dari presiden. Mana janji presiden yang akan membangun di luar Jawa,” jelasnya.


Meutya melihat masalah Bandara Kualanamu bukan masalah uang, melainkan lebih pada tidak adanya komitmen ketegasan dari Pemda dan Pemprovsu termasuk pemerintah pusat untuk Bandara Kualanamu selesai lengkap dengan infrastruktur di luar Bandara.


“Buktinya, saya tidak melihat kalau pejabat seperti bupati atau plt Gubsu mengunjungi Bandara itu. Pernah Gubsu ke sana, itupun hanya mendampingi Jusuf Kalla. Kalau datang sendiri kan tidak pernah,” katanya.


Selain Bandara Kualanamu, Meutya juga tertarik berbicara tentang pelabuhan Belawan. Menurut Pelindo I, 60 persen CPO keluar dari pelabuhan Belawan sehingga posisinya juga sangat strategis untuk meningkatkan ekspor daerah ini dengan potensi hasil perkebunan dan pertanian, terutama CPO, karet dan kopi.

Hal inipun diakui Pemimpin BI Regional Sumut-Aceh Nasser Atorf kalau ekspor Sumut didominasi CPO, karet, kopi dan hasil tambang lainnya.

Sumber : beritasore.com

Tidak ada komentar: