Minggu, 12 Juni 2011

Ada Penumpang Mendadak Bugil, Pesawat Kembali ke Bandara


Ada Penumpang Mendadak Bugil, Pesawat Kembali ke Bandara
Ilustrasi (AFP)

Madrid - Seorang penumpang pesawat tiba-tiba membuka seluruh pakaiannya hingga tak menyisakan sehelai benang pun. Akibat insiden penumpang bugil tersebut, pilot pun memutuskan untuk kembali ke bandara. Begitu mendarat, polisi langsung menahan penumpang pria tersebut.

Insiden tersebut terjadi dalam penerbangan maskapai Spanyol, Iberia yang bertolak dari Madrid, Spanyol menuju Frankfurt, Jerman.

"Seorang penumpang berkebangsaan Jerman melepas seluruh pakaiannya di pesawat," kata juru bicara Iberia seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (11/6/2011).

Insiden tersebut terjadi pada Kamis, 9 Juni malam waktu setempat.

"Staf di pesawat mencoba membujuk dia namun dia menjadi agresif dan akhirnya mengurung diri di toilet. Pilot kemudian memutuskan untuk memutar pesawat dan mendarat di Madrid," ujar juru bicara tersebut.

Dikatakan juru bicara tersebut, begitu pesawat mendarat, polisi langsung naik ke dalam pesawat dan membawa pergi pria tersebut.

Tidak jelas mengapa pria yang tidak disebutkan namanya itu melakukan perbuatan tersebut.

Sumber : detiknews.com
MAKASSAR: Berikut ringkasan berita utama di kawasan timur Indonesia yang dimuat sejumlah surat kabar daerah, a.l. eksportir ikan kebingungan dengan adanya standar ekspor baru, bandara Hasanuddin belum kantongi izin terbang internasional, dan Bea Cukai siap perbaiki pelayanan.

STANDAR EKSPOR BARU: Asosiasi Eksportir Ikan Indonesia Sulawesi Selatan mengaku kebingungan dengan standar ekspor internasional yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Ketua Asosiasi Eksportir Ikan Sulawesi Selatan M Sain Muin mengatakan Kementerian tersebut tidak memberikan standar khusus yang bisa dipahami oleh para eksportir. ”Dalam sosialisasi, kami hanya diberi pengetahuan dasar,” kata dia kemarin.

Sehari sebelumnya, di Hotel Clarion Makassar Kementerian Kelautan dan Perikanan memperkenalkan sertifikasi Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). HACCP merupakan sertifikasi yang wajib dimiliki oleh para eksportir ikan untuk memenuhi kelayakan ekspor. (Koran Tempo Makassar)

BELUM KANTONGI  IZIN: Impian Bandara Sultan Hasanuddin Makassar membuka penerbangan langsung ke Jeddah, Arab Saudi, Hong Kong dan Australia bakal buyar. Bandara kebanggaan Sulawesi Selatan itu ternyata belum mengantongi sertifikat internasional dari Federal Aviation Administration (FAA) dan Dinas SertIfikasi Keamanan Udara (DSKU) Kementerian Perhubungan.

Status Bandara Hasanuddin sebenarnya itu diungkapkan oleh perwakilan Garuda Indonesia cabang Makassar dalam pertemuan antara manajemen Garuda Indonesia dengan Ikatan Penyelenggara Haji dan Umrah Sulawesi Selatan (IPHU) dan pengusaha nasional Aksa Mahmud di Menara Bosowa, Makassar, kemarin. (Koran Tempo Makassar).

PERBAIKI LAYANAN: Komplain yang dinyatakan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo terkait pemeriksaan ketat oleh pihak Bea Cukai, ditanggapi positif. Pejabat Pelaksana Tugas Kepala Kantor pengawasan dan pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Makassar Minhajuddin, didampingi Sulwan Kojar (Kasi Penindakan dan penyidikan), serta Suhartono (Kasubsi Penyuluhan) mengatakan pihaknya berusaha memperbaiki cara pelayanan agar lebih sopan sesuai dengan harapan gubernur.

Bila mereka diminta untuk lebih sopan lagi, Sulwan berjanji akan memperbaikinya dan menganggap itu masukan yang baik. Akan tetapi, jika pemeriksaan yang diperlonggar, mereka khawatir akan dimanfaatkan penyelundup untuk masuk. Sulwan juga menjelaskan, pada 2010 tren penyelundupan barang-barang terlarang banyak dari Malaysia dan Singapura.

Sumber : www.bisnis.com
Picture : Fotografi kompas

CIDEV: 3 Kondisi Bandara Internasional di Indonesia Mencemaskan

CIDEV: 3 Kondisi Bandara Internasional di Indonesia Mencemaskan
Ilustrasi
Jakarta - Tiga bandara Internasional di Indonesia mengalami peningkatan penumpang yang cukup luar biasa. Namun sayang, kapasitas dan fasilitas di ketiga bandara tersibuk di Indonesia itu dalam kondisi yang mencemaskan.

Penilaian itu disampaikan oleh Ketua The Center for Indonesia Development Review (CIDEV) Muhammad Rifai Darus dalam rilis kepada detikcom, Sabtu (11/5/2011). CIDEV merupakan lembaga independen di bidang pengkajian strategis atas masalah-masalah pembangunan nasional.

Rifai mengatakan, ketiga bandara itu adalah Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Djuanda, dan Bandara Ngurah Rai. Peningkatan jumlah penumpang di ketiga bandara ternyata tidak diimbangi dengan penambahan kapasitas dan fasilitas yang memadai.

"Peningkatannya mencapai 20-45 persen di tiga bandara tersebut," kata Rifai. Data CIDEV menyebutkan, Bandara Soekarno-Hatta terdapat 23 juta penumpang di tahun 2010 kini
membengkak mencapai 43 juta penumpang.

Sementara jumlah penumpang di Bandara Djuanda meningkat 4 juta penumpang, dari 12 juta penumpang tahun 2010 menjadi 16 juta penumpang pada tahun 2011. Sedangkan jumlah penumpang di Bandara Ngurah Rai saat ini ada di kisaran 11 juta penumpang yang di tahun lalu hanya 8 juta penumpang.

"Fakta tersebut menandakan situasi ekonomi Indonesia tumbuh dengan pesat. Namun, di sisi lain situasi itu dapat mempengaruhi citra Indonesia di mata internasional. Mengingat fasilitas bandara merupakan salah satu tolak ukur status perkembangan dan pembangunan sebuah negara," kata Rifai.

Menurut Rifai, selain kapasitas, persoalan infrastrukut bandara juga menjadi hal yang tidak boleh dilupakan. Bandara sekelas internasional semestinya memiliki infrastruktur yang mampu mengatasi persoalan non teknis seperti banjir.

"Misalnya masalah banjir, atau genangan air di lokasi bandara. Efeknya tidak hanya penerbangan domestik yang terganggu. Penerbangan internasional dari dan menuju Indonesia turut merasakan imbasnya," kata Rifai.

Pengamatan CIDEV menunjukkan, banjir yang melanda Jakarta dua tahun lalu, telah mengganggu operasional Bandara Soekarno-Hatta selama dua hari, yaitu 1-3 Februari 2008. Selain kerugian materil yang ditaksir mencapai Rp 3,1 miliar, sedikitnya 669 penerbangan mengalami gangguan. Mulai dari keterlambatan (delay) sampai pembatalan jadwal penerbangan baik keberangkatan maupun kedatangan.

"Hal tersebut menjadi ironi justru di saat pemerintah Indonesia tengah mencanangkan tahun wisata 'Visit Indonesia Year' pada awal 2008. Akibatnya, penumpukan penumpang tidak hanya terjadi di bandara Cengkareng, tetapi juga di sejumlah bandar udara internasional seperti Changi Airport Singapura, Kuala Lumpur International Airport, bandar udara Suvarnabhumi di Bangkok Thailand serta beberapa bandara internasional lainnya," kata Rifai.

Menurut Rifai, persoalan itu sebenarnya bukan hanya pekerjaan rumah PT Angkasa Pura semata. Kasus banjir yang mengganggu bandara ini terkait dengan sistem tata kota dan ekologi perkotaan. Diperlukan upaya gabungan dan koordinasi pihak-pihak terkait.

Menurut Rifai, bandara sebagai salah satu infrastruktur penting bagi pertumbuhan ekonomi, mendesak untuk segera ditangani melalui kebijakan strategis. Selain dituntut inovasi dan kreatifitas dari PT Angkasa Pura sebagai operator bandara, dalam implementasinya perusahaan ini membutuhkan payung kebijakan strategis Pemerintah. Misalnya dalam hal percepatan pembangunan dan investasi.

"Dengan langkah tersebut, diharapkan masalah penumpukan penumpang itu, bisa segera dijawab dengan action plan pengembangan secara strategis dan taktis," ujar Rifai.

Sabtu, 11 Juni 2011

Ongkos Operasional Pesawat Presiden Rp 30 Juta per Jam


foto
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebelum memasuki pesawat kepresidenan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta,(24/2). ANTARA/Widodo S. Jusuf
 
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono boleh bangga Indonesia bakal punya pesawat kepresidenan sendiri, Boeing Business Jet 2 buatan Amerika Serikat. Burung besi baru untuk perjalanan domestik ini diklaim lebih irit ketimbang terus menyewa milik Garuda Indonesia, seperti yang selama ini dilakukan Sekretariat Negara.

Ongkos operasional pesawat seharga US$ 58 juta (nyaris Rp 500 miliar) sejatinya tak kecil, yakni US$ 3500 per jam atau setara Rp 30 juta per jam. Namun Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dalam rapat dengar pendapat di Dewan Perwakilan Rakyat dua hari lalu hakul yakin pemerintah bisa menghemat Rp 114,2 miliar per tahun jika membeli pesawat baru, jika dibandingkan biaya sewa burung besi Garuda.

Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Ganjar Pranowo menganggap pembelian itu wajar. "Alasannya rasional, dan harus diapresiasi karena pemerintah bisa menekan harganya," ucapnya saat dihubungi Tempo, Jumat, 10 Juni 2011.

Awalnya, harga pesawat itu sebesar US$ 85,4 juta. Harga itu kemudian bisa ditekan menjadi US$ 62 juta dolar, dan disetujui parlemen periode lalu. Tetapi pemerintah lantas bisa menegosiasikan harga sehingga bisa mendapat diskon US$ 4 juta.

Lantas, seperti apa interior pesawat itu nantinya? Pemerintah belum mengungkapkannya. Tetapi situs web Boeing memberikan tiga contoh pengaturan bagian dalam burung besi yang oleh pembuatnya ditujukan bagi pebisnis tersebut. Satu di antaranya dilengkapi bar dan banyak sofa empuk di sekeliling pesawat. Contoh yang lain memasukkan ruang makan mewah di dalamnya. Sedangkan yang terakhir tampak seperti rumah di udara, karena komplit dengan kamar tidur, kamar mandi wah, dan dapur.

Hanya, pesawat baru itu ternyata berkapasitas penumpang lebih sedikit ketimbang pesawat Boeing 737-500 milik Garuda Indonesia yang biasanya disewa pemerintah untuk perjalanan presiden di tanah air. Pemerintah memesan Boeing Business Jet 2 berkapasitas 70 orang. Padahal, Boeing 737-500 lazimnya bisa dimuati 146 orang penumpang. Berarti, rombongan kepresidenan nantinya bakal menyusut pula seiring daya muat pesawat.

Dari segi dimensi, burung besi baru itu memang sedikit lebih besar daripada pesawat lama. Boeing 737-500 panjangnya 31 meter, tinggi 11 meter, dan rentang sayap 28,8 meter. Sedangkan panjang badan Boeing Business Jet 2 39,5 meter, dengan tinggi 12,5 meter dan lebar rentang sayap 35,8 meter.

Memang masih kalah jauh dibanding pesawat Airbus A330-300 Garuda Indonesia berkapasitas 440 orang yang biasa dipakai Yudhoyono untuk melawat ke luar negeri -- panjangnya 63,6 meter, tinggi 16,83 meter, dan rentang sayapnya 60,3 meter. Untuk perjalanan internasional, Presiden tetap harus menyewa dari Garuda.

Dengan memesan pesawat seri Boeing Business Jet, Indonesia menyetarakan diri dengan India, Malaysia, dan Uni Emirat Arab, yang kepala negaranya juga memakai burung besi serupa. Negara lain yang memiliki pesawat seri tersebut adalah Argentina, Belarus, Kolumbia, Madagaskar, Afrika Selatan, dan Maroko.

Sumber : tempointeraktif.com

Ekspansi AP II Tunggu Kajian Finansial

JAKARTA: Kajian finansial untuk pendanaan pengembangan bisnis PT Angkasa Pura II ditargetkan tuntas pada September atau Oktober 2011.

Direktur Utama AP II Tri S Sunoko mengatakan kebutuhan total pendanaan untuk pembenahan bandara dan kegiatan komersial lainnya diperkirakan sekitar Rp12 triliun.
untuk itu, pihaknya sedang mengkaji pendanaan yang cocok untuk hal tersebut, selain kas internal perseroan juga mengkaji pinjaman perbankan dan penerbitan surat utang.
“Kajian finansial masih kami lakukan. Ini sudah tahap final. Mungkin 3-4 bulan lagi selesai. Dana yang kami butuhkan totalnya Rp12 triliun,” ujarnya hari ini.

Dia mengatakan kajian finansial itu selain menentukan sumber pendanaan juga komposisi sumber pendanaan. Pengembangan bisnis diharapkan dapat selesai pada kuartal III/2014. Dia juga mengatakan pihaknya sedang menjajaki kerjasama dengan pihak swasta maupun sesama BUMN untuk pengembangan komersial seperti pembangunan hotel dan yang lainnya.

Sebelumnya, Tri mengatakan BUMN pengelola bandara itu telah mendapat tawaran pinjaman dari sejumlah perbankan nasional seperti PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), tetapi hingga kini belum dipastikan.
Adapun mengenai pendanaan melalui pelepasan saham perdana (initial public offering/IPO), Tri mengatakan belum memikirkan hal itu karena masih butuh persiapan yang tidak sebentar.
“Waktu itu sempat kami diimbau untuk IPO oleh Kementerian BUMN dan masuk daftar IPO, tapi kan tidak jadi. Kami juga masih belum sampai kesana, karena itu butuh persiapan dan waktu yang tidak sebentar,” ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, Menteri BUMN Mustafa Abubakar juga menyatakan dukungannya kepada BUMN untuk mencari pendanaan melalui pasar modal seperti IPO atau pun obligasi. Hal itu harus dilakukan sesuai kebutuhan perseroan.

Sumber : www.bisnis.com

Renovasi Bandara Soetta, AP II Kaji Terbitkan Obligasi


Bandara Soetta. Foto: Ade/okezone
Bandara Soetta. Foto: Ade/okezone

JAKARTA - PT Angkasa Pura (AP) II saat ini tengah melakukan kajian untuk penerbitan obligasi maupun pinjaman perbankan untuk renovasi Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

"Sedang dilakukan kajian finansial. Apakah akan mengeluarkan obligasi atau pinjaman dari perbankan. Nanti dari kajian finansial tersebut baru akan diketahui secara keseluruhan besarannya," ungkap Direktur Utama AP II Tri Sunoko saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (10/6/2011).

Dijelaskannya, perkiraan biaya untuk renovasi bandara tersebut mencapai Rp12 triliun. Yang mencakup untuk terminal, bangunan pokoknya mencapai Rp5 triliun-Rp6 triliun.

"Untuk terminalnya, bangunan pokoknya Rp5 triliun-Rp6 triiun. Tapi secara keseluruhan sekira Rp12 triliun," terangnya.

Lebih lanjut dirinya juga menjelaskan jika akan ada kemungkinan proyek ini dikerjakan bersama-sama BUMN yang lainnya. Sebab, nantinya dalam Bandara tersebut selain akan dibangun hotel juga terdapat Apartemen, pusat perkantoran dan juga pusat perbelanjaan.

"Kita ada rencana juga dengan BUMN yang lain. Tapi itu masih dalam pembahasan yang intens. Kajiannya mudah-mudahan tiga bulan. untuk selesainya 2014 akhir atau kuartal III-2014," tambahnya.

Seperti diketahui, AP II memang tengah mengerjakan beberapa pryek besar di 2011 ini. Salah satunya adalah renovasi Bandara Soekarno Hatta.

Renovasi tersebut nantinya akan merombak terminal I, dan selanjutnya untuk terminal II dan III juga akan dilengkapi. Sementara itu, sedang dipersiapkan pula untuk terminal IV yang saat ini sedang proses pembebasan lahan.

Dengan adanya renovasi tersebut, diharapkan bisa menampung lebih banyak lagi penumpang. Dari yang saat ini untuk terminal I, II, dan III hanya bisa menampung 22 juta penumpang per tahun, meningkat menjadi 62 juta per tahun. 

Sumber : economy.okezone.com

Jumat, 10 Juni 2011

Bandara Polonia Lampaui Standar ICAO


 

TANGERANG - Bandar Udara Polonia Medan, mampu melampaui standar waktu tanggap (response time) maksimal untuk Penanggulangan Gawat Darurat (PGD) yang ditentukan otoritas penerbangan nasional maupun organisasi penerbangan sipil internasional, International Civil Aviation Organization (ICAO), yaitu 2,23 menit.

"Otoritas penerbangan sipil nasional maupun ICAO membatasi response time untuk PGD wajib diselenggarakan minimal 2 tahun sekali maksimum 3 menit. Tetapi dengan kelengkapan baik sarana maupun prasarana dan SDM yang kita miliki, kita mampu melakukannya hanya dalam waktu 2 menit dan 23 detik. Ini prestasi," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Tri S Sunoko usai pelaksanaan latihan Penanggulangan Gawat Darurat 2011 yang digelar PT Angkasa Pura II di Bandara Polonia, Medan, Sumatera Utara, Kamis ( 9/6/2011).

Ketentuan tersebut di antaranya termuat dalam Dokumen ICAO 9137 AN/898 Airport Service Manual part 7 Airport Emergency Planning dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.47 tahun 2002, serta aturan-aturan terkait lain.

Tri Sunoko memaparkan, latihan yang diberi tajuk Dirgantara Raharja IX tersebut bukanlah latihan yang bersifat seremonial biasa. Latihan ini cerminan kesiapan sebuah bandar udara dalam menjamin keamanan (safety) dan keselamatan (security) kepada seluruh pengguna jasa bandara, dalam upaya memberikan pelayanan yang paripurna.

"Karena itu, semua personel yang terlibat harus berperan secara serius dan total, seolah-olah peristiwa atau kejadian kecelakaan yang diskenariokan adalah kondisi nyata," kata dia.
Dia menambahkan, target utama dari program ini adalah untuk mengevaluasi kinerja masing-masing bandara, khususnya di bidang operasional keselamatan penerbangan. Baik yang terkait dengan sumber daya manusia, peralatan yang digunakan, maupun response time atau kecepatan petugas dalam bereaksi menanggulangi kondisi darurat di bandara.

Oleh karenanya, skenario yang dibuat dalam melakukan latihan ini dibuat senyata mungkin. Tidak hanya personel pengelola bandara yang dilibatkan, instansi terkait lain pun turut diikutsertakan dan dituntut pula untuk dapat memainkan perannya dengan baik, kata dia.
Hasil dari evaluasi latihan tersebut, imbuh Tri Sunoko, akan dijadikan bahan oleh perusahaan untuk menyempurnaan prosedur standar operasi (SOP) yang terkait dengan penanggulangan gawat darurat.


Berdasarkan catatan, sejauh ini bandara-bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II mampu menjaga waktu tanggap darurat yang telah ditentukan. " Di Pontianak, Palembang, Banda Aceh, serta bandara-bandara lain yang sudah melaksanakan latihan ini sebelumnya selalu mampu mencapai response time kurang dari 3 menit," jelasnya.

Sumber : kompas.com

Senin, 06 Juni 2011

Kelapa Atasi Rambut Ubanan


kelapa.jpg
warta kota
Kelapa
JAKARTA - Pohon kelapa merupakan tumbuhan dengan banyak manfaat. Hampir semua bagian dari pohon kelapa bisa digunakan. Baik untuk makanan, penghilang dahaga, obat, hingga komoditas. Bahkan akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi penyangga bangunan cakar ayam yang misalnya dipakai pada Bandara Soekarno-Hatta.

Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan dan merupakan anggota tunggal dalam marga Cocos. Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 meter. Kelapa berasal dari pesisir Samudera Hindia, dan kini telah tersebar di seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1000 meter dari permukaan laut, namun akan mengalami pelambatan pertumbuhan.

Sebagai obat, kelapa memiliki berbagai kandungan terutama pada buah dan airnya. Buah kelapa mengandung kalori yang kadarnya berbeda saat masih muda dan setelah menua. Sedangkan air kelapa memiliki kandungan yang lebih banyak selain juga mengandung kalori.

Air kelapa kaya akan gizi. Unsur makro yang terdapat pada air kelapa adalah karbon dan nitrogen. Unsur karbon dalam air kelapa berupa karbohidrat sederhana seperti glukosa, sukrosa, fruktosa, sorbitol, dan inositol. Unsur nitrogen berupa protein, tersusun dari asam amino, seperti alin, arginin, alanin, sistin, dan serin. Kadar asam amino air kelapa lebih tinggi ketimbang asam amino dalam susu sapi.

Selain karbohidrat dan protein, air kelapa mengandung unsur mikro berupa mineral yang dibutuhkan tubuh.

Contoh pemakaian:

1. Ubanan

Siapkan ½ butir buah kelapa tua dan airnya. Buah kelapa diparut dan diperas dengan air kelapanya. Ambil santannya kemudian beri garam secukupnya dan diaduk sampai merata. Embunkan santan kelapa semalaman di luar rumah. Sebagian dari santan tersebut dipergunakan untuk mengurut bagian yang beruban dan biarkan 10-15 menit. Sebagian lagi digunakan untuk keramas secara teratur tiga hari sekali.

2. Sakit panas dalam

Ambil satu butir buah kelapa hijau yang telah dilubangi ujungnya dan satu butir telur ayam kampung. Isi ayam kampung dimasukkan ke dalam kelapa dan diminum siang hari

3. Sakit panas

Siapkan satu gelas air kelapa muda dan satu sendok madu. Aduk kedua bahan tersebut rata. Untuk orang dewasa diminum dua kali sehari, pagi dan sore. Sedangkan untuk balita, minum 2 kali sehari, ½ cangkir.

4. Demam berdarah

Ambil 1 butir buah kelapa dan 1 butir jeruk nipis. Buah kelapa dilubangi ujungnya, kemudian jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian air jeruk nipis dimasukan ke dalam buah kelapa dan diaduk sampai merata. Diminum dua kali sehari, pagi dan sore.

sumber : warta kota
jakarta.Tribunnews.com

Minggu, 05 Juni 2011

Barang Bawaan Julia Perez Disita Petugas Bandara

Barang Bawaan Julia Perez Disita Petugas Bandara
Julia Perez
Keberangkatan Julia Perez ke Manado untuk meninjau sasana tinju Richard Engkeng Boxing Camp sempat mengalami masalah. Ketika ingin boarding pass di Bandara Sukarno Hatta, dia dihentikan oleh petugas keamanan bandara, karena di dalam tasnya terdapat barang yang dilarang dibawa ke dalam pesawat. Di dalam tas terdapat pisau lipat dan kaleng oksigen.

"Barang-barang seperti ini tidak boleh dibawa Mbak Jupe, ini termasuk senjata tajam, dan ini (kaleng oksigen) juga tidak boleh. Kalau mau dibawa lebih baik dimasukan ke dalam bagasi," ujar petugas bandara Sukarno Hatta, Jumat (03/06).

Oleh petugas bandara Jupe ditanyai alasan membawa barang-barang tersebut. Dengan santai Jupe menjawab setiap pertanyan-pertanyaan petugas.
"Kalau pisau lipat aku tidak sengaja terbawa pak, maaf ya pak. Tapi kalau oksigen aku sengaja bawa pak, memang nggak boleh juga pak?" tanya Jupe pada petugas.

"Kalau bisa bawa yang ukuran kecil saja, karena khawatir tekanan udaranya," jawab petugas.
Akhirnya dua barang tersebut harus ditahan, tidak diizinkan oleh petugas untuk dibawa ke dalam pesawat. Bahkan petugas tuga menunjukkan beberapa contoh barang yang disita oleh pihak bandara seperti gunting, pisau cuttet, dan lain-lain.

Sumber : Kapanlagi.com

Sabtu, 04 Juni 2011

Tak terima dada diraba, penumpang di Bandara Phoenix histeris

Penumpang di Phoenix (mailonsunday.co.uk)
  Phoenix - Seorang perempuan berteriak histeris minta tolong dan menangis ketika menjalani pemeriksaan di Bandara Internasional Sky Harbour, Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. Ia tak menerima dadanya diraba oleh petugas, meskipun petugas itu adalah petugas perempuan.

Seperti diberitakan mailonsunday.co.uk, Jumat (3/6), kejadian yang membuat heboh itu terekam jelas dari kamera yang dioperasikan oleh putra dari perempuan yang bepergian bersama suami dan anak laki-lakinya itu.

Rekaman menunjukkan bagaimana seorang petugas perempuan menyentuh dada si perempuan dan ia langsung berteriak histeris minta tolong. Sedangkan petugas lain meminta sang anak berhenti merekam kekalutan ibunya.

Perempuan itu sebelumnya menolak melewati alat pemindai tubuh, sehingga ia diharuskan menjalani pemeriksaan fisik.

Ketika petugas dari Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) menudingnya berlaku tak wajar dan berlebihan, si perempuan langsung menangis dan mengancam akan melapor ke polisi.

Tak dijelaskan, bagaimana akhir dari kejadian itu, termasuk apakah si perempuan dan keluarganya itu jadi terbang atau tidak.

Sumber : primaironline.com

Cuti Bersama, Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Normal


Jakarta - Meski hari libur panjang, jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta tetap seperti hari biasa, terutama pada penerbangan domestik. Berdasarkan catatan petugas Officer In Charge (OIC), jumlah penerbangan masih normal.

"Kalau pun ada kecil kenaikan, dari hari biasa hanya 200 penerbangan domstik, kini sejak libur Rabu hingga Jumat ini hanya ada kenaikan sekitar 40 penerbangan," ujar Septika, Petugas OIC di Terminal 1A, Jumat (3/6/2011).

Catatan OIC, pada Rabu (1/6/2011) terdapat 243 penerbangan, paling banyak ke Bali sebanyak 17 penerbangan. Sementara pada Kamis (2/6) sebanyak 245 penerbangan dengan jumlah penerbangan paling banyak ke Bali 17. Pada hari Jumat (3/6) ini dengan jumlah penerbangan paling banyak hingga pukul 11.00 WIB adalah ke Bali 15 penerbangan.

"Biasanya kalau hari biasa ke Bali 14 penerbangan," sebutnya.

Sementara itu pantauan di Bandara Soekarno-Hatta tidak tampak kepadatan. Seorang warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat bernama Cindy ketika ditemui di bandara mengakui dirinya ingin berlibur di Bali.

"Saya naik Lion Air nanti berangkat jam 12.00 WIB. Abis daripada di rumah, saya liburan saja bareng paman saya dan sepupu," terang Cindy.

Meski terbilang normal, lokasi parkir di Bandara Soekarno-Hatta padat. Bahkan lokasi parkir inap sudah penuh. "Sudah penuh sejak semalam mas," ucap Sinaga pengelola Parkir di terminal 1 B, Bandara Soekarno-Hatta.

Jumat, 03 Juni 2011

Anak Tikus Batalkan Penerbangan

 
SYDNEY — Qantas terpaksa membatalkan penerbangan salah satu pesawatnya gara-gara lima ekor anak tikus ditemukan di dalam kabin di Bandara Sydney, Australia, Sky News melaporkan, Rabu (1/6/2011).
Awak kabin menemukan lima ekor anak tikus di kotak peralatan medis sekitar 15 menit sebelum para penumpang dijadwalkan naik. Qantas pun terpaksa mengalihkan para calon penumpang ke pesawat lain.
Awak kabin menemukan lima ekor anak tikus di kotak peralatan medis sekitar 15 menit sebelum para penumpang dijadwalkan naik. Qantas pun terpaksa mengalihkan para calon penumpang ke pesawat lain.

Selain membinasakan tikus-tikus itu, para petugas juga menggeledah seluruh bagian pesawat karena dikhawatirkan masih ada tikus lain bersembunyi di dalam kabin. Sementara itu, tim mesin tidak menemukan kerusakan apa pun yang kemungkinan disebabkan tikus.

Pihak Qantas mengaku tidak mengetahui bagaimana tikus-tikus itu bisa mendekam di pesawat yang siap bertolak ke Brisbane itu. "Kami belum mengetahui bagaimana tikus-tikus itu bisa naik pesawat, tetapi ini memang kejadian langka," jelas juru bicara maskapai itu.

Meskipun bukan peristiwa biasa, kejadian ini bukan yang pertama. April lalu, tim pengawas kesehatan menemukan "banyak sekali" kotoran tikus di dekat tempat penyimpanan makanan dan minuman di sebuah pesawat milik Delta Airlines.

Sebelumnya, pada Februari 2010, ratusan penumpang pesawat terpaksa turun dari pesawat Air Canada yang akan terbang dari Ottawa, Kanada, ke London, Inggris, setelah seekor tikus besar ditemukan di kabin.

Bukan tikus saja yang pernah menduduki pesawat, Maret lalu segerombolan kecoa ditemukan di bangku kelas satu pesawat milik American Airlines.

Sumber : kompas.com

Kamis, 02 Juni 2011

Penumpang Berkelahi, Pesawat United Mendarat Darurat Dikawal Jet F-16


Penumpang Berkelahi, Pesawat United Mendarat Darurat Dikawal Jet F-16
Foto: Daily Mail

Washington, DC - Gara-gara perkelahian penumpang, pesawat United Airlines terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Washington-Dulles, Amerika Serikat. Bahkan dua jet tempur F-16 dikerahkan untuk mengawal pendaratan pesawat Boeing 767 itu.

Juru bicara Badan Aviasi Federal AS atau Federal Aviation Administration (FAA) menyatakan, pesawat yang bertolak dari Washington-Dulles tersebut bertujuan ke Accra, Ghana. Pesawat dengan nomor penerbangan Flight 990 itu mengangkut 144 orang.

Menurut Washington Post seperti dilansir Daily Mail, Rabu (1/6/2011), perkelahian terjadi antara dua penumpang pesawat. Insiden itu terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas. Ketika itu seorang penumpang pria menyetel kursinya ke belakang hingga mengenai lutut penumpang di belakangnya.

Hal itu menimbulkan kemarahan pria tersebut. Penumpang itu langsung menjotos kepala penumpang yang menyetel mundur kursinya tersebut. Namun pria itu balas meninju. Adu jotos pun terjadi. Kemudian seorang kru dan seorang penumpang lainnya datang untuk melerai kedua pria tersebut. Pilot pun memutuskan untuk memutar pesawat kembali ke bandara Dulles.

Juru bicara United Airlines Mike Trevino mengatakan, pilot memutuskan untuk kembali ke bandara Dulles karena tidak yakin akan seberapa besar masalah tersebut.

Sebelum mendarat, pesawat jarak jauh itu berputar-putar di udara sekitar 25 menit untuk membuang bahan bakar yang masih penuh. Saat itu dua jet tempur F-16 dikerahkan untuk mengawal pesawat tersebut. Jet-jet itu diterbangkan dari Pangkalan Angkatan Udara Andrews di Maryland.

Juru bicara United Airlines Mike Trevino mengatakan, Boeing 767 tersebut membuang bahan bakar sebagai prosedur keamanan untuk meringankan beban pesawat saat mendarat.

Setibanya di bandara, para polisi Dulles telah berada di lokasi. Namun akhirnya kepolisian memutuskan untuk tidak memperkarakan kedua penumpang yang berkelahi itu. Kedua penumpang itu dilepaskan.


Sumber : Detiknews.com

Rabu, 01 Juni 2011

Perbaikan Gizi, AP II Bantu Rp 293 Juta

 TANGERANG - PT Angkasa Pura II (Persero) menyerahkan ratusan paket nutrisi bagi ratusan balita di dua kecamatan di Kabupaten Tangerang, Banten, yaitu Teluknaga dan Kosambi. Paket senilai Rp 293,4 juta itu diserahkan di Kantor Kecamatan Teluknaga, Selasa (31/5/ 2011).

Direktur Keuangan PT AP II Laurensius Manurung mewakili Direktur Utama Tri S Sunoko dalam penyerahan bantuan tersebut menjelaskan, upaya ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat atau Bina Lingkungan yang rutin dilakukan perseroan. Menurutnya, bantuan sebanyak 900 kaleng nutrisi yang dialokasikan bagi 300 balita tersebut akan diberikan tiga bulan berturut-turut, dengan melibatkan perangkat pemerintah daerah setempat untuk mengawal proses pendistribusiannya.

"Hal ini merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap masyarakat di sekitar wilayah kerja kami. Tidak hanya warga sekitar Bandara Soekarno-Hatta, tapi juga terhadap warga-warga yang berada di 11 wilayah kerja AP II lainnya," kata Manurung.

PT Angkasa Pura II diamanatkan pemerintah untuk mengelola sebanyak 12 bandara komersial di wilayah Indonesia bagian barat. Yaitu Soekarno-Hatta (Tangerang) dan Halim Perdanakusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), Polonia (Medan), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Minangkabau (Padang), Supadio (Pontianak), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Thaha (Jambi), dan Depati Amir (Pangkal Pinang).

"Sejak 2002 hingga 2010, Angkasa Pura II secara korporasi telah menyalurkan bantuan untuk program Bina Lingkungan di wilayah Provinsi Banten, termasuk Kota dan Kabupaten Tangerang, sebesar Rp 14,2 miliar dari total Rp 46,3 miliar yang kami salurkan ke seluruh cabang," kata Manurung.

Dijelaskan, pemberian bantuan melalui program bina lingkungan tersebut tidak terbatas pada upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Tapi juga meliputi pemberian bantuan bagi korban bencana, program pendidikan dan pelatihan, peningkatan sarana dan prasarana umum, tempat ibadah, hingga pelestarian alam dan lainnya.

Selain Bina Lingkungan, lanjutnya, sejak 1991 hingga 2010, Angkasa Pura II juga telah menyalurkan melalui Program Kemitraan untuk memberdayakan para masyarakat pelaku usaha kecil senilai total Rp 185,6 miliar kepada 13.071 mitra binaan. Sebanyak 3.045 mitra binaan yang menerima sebanyak Rp 33,4 miliar di antaranya merupakan masyarakat yang berdomisili di Provinsi Banten, termasuk Kota dan Kabupaten Tangerang.

"Pemberian bantuan, baik ntuk pembinaan lingkungan maupun mitra usaha binaan ini sesuai Peraturan Meneg BUMN, yang menegaskan bahwa Angkasa Pura II sebagai BUMN berkewajiban melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dengan memanfaatkan laba yang diperoleh perusahaan. Karena itu, mari kita sama-sama doakan agar AP II ke depan bisa meningkatkan laba, sehingga bisa memberikan bantuan yang lebih besar lagi kepada masyarakat," ujar Manurung.

Sumber : kompas.com