Selasa, 31 Mei 2011

Delta Airlines Terbakar di Atlanta

Kecelakaan terjadi karena kelengkapan pendaratan terbakar saat akan mendarat.

Delta Airlines (Istimewa)
Sebuah pesawat jet jenis MD-88 milik Delta Airlines mengalami masalah saat melakukan pendaratan di bandara internasional Hartsfield-Jakson, Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.
Kecelakaan terjadi karena kelengkapan pendaratan terbakar saat akan mendarat. Api pun sempat membesar, namun berhasil dipadamkan.
Lihat video di tautan ini.

Kapten Pemadam Kebakaran Atlanta Jolyon Bundridge mengatakan empat orang terluka dalam kecelakaan. Ini akibat 49 penumpang di dalam pesawat berdesakan untuk membebaskan diri dari pesawat saat terbakar.

Juru bicara Administrasi Aviasi Federal, masalah yang dialami bisa jadi disebabkan ban yang meletus, rem yang terkunci, atau keduanya.

Sedangkan juru bicara Delta Airlines Leslie Parker mengatakan pesawat dianggap rusak. Evaluasi terhadap perawatan juga akan segera dilakukan untuk mengetahui penyebabnya.

Sumber : Vivanews.com
Video : http://video.vivanews.com/read/14350-pesawat-delta-airlines-terbakar_1

Kamis, 19 Mei 2011

Rindu Soeharto, Kangen Orba

Mantan Presiden Soeharto
 

Nah, rindu Soeharto dan kangen Orba dapat dipandang sebagai noktah dari lokomotif waktu yang berlaku atas nama politik yang memuat serba kemungkinan. Rindu Soeharto dan kangen Orba tampil sebagai seni memanfaatkan kemungkinan-kemungkinan.
"Mengapa orang kini merinduken daripada Soeharto dan merasa kangen dengan Orde Baru yang ngepop semasanya sebagai Orba?"
 
Ini sepenggal tanya dalam nostalgia yang berbalut cinta dan benci ketika orang rame-rame melakoni laga bertajuk 13 tahun mengarungi Reformasi.

Survei nasional bertajuk "Evaluasi 13 Tahun Reformasi dan 18 Bulan Pemerintahan SBY-Boediono" yang dilakukan Indo Baromoter mendapati bahwa Soeharto tampil sebagai presiden paling disukai masyarakat Indonesia. Dan Orde Baru lebih baik dibandingkan dengan Orde Lama dan Orde Reformasi.

Respon publik berdatangan. "Orde baru, orang miskin yang pintar bisa jd profesor, petani makmur dan tidak bingung menanam dan menjual hasil tanam, pemerataan melalui trasmigrasi berhasil, koperasi berjalan, teknologi dan pembangunan maju, kaum profesional dihargai, profesor dari indonesia banyak jadi guru besar diluar negeri karena kredibilitas yg diakui, Indonesia jadi macan di asia," tulis Gemz di situs Kompas.com.

"Mending makan tiwul bos, daripada susah cari makan akhirnya jadi gembel,,, Skrg pula yg makan keju itu, orang-orang yang "mengatasnamakan" rakyat padahal sebenarnya "memakan rakyat"," tulis van Damz yang coba mengontraskan orde reformasi dan orde baru.

Terpicu hasil suvei itu, kedua penanggap memuntahkan kerinduan akan Soeharto dan kekangenan akan Orba. Mereka yang dibakar rindu dan dikoyak kangen dapat diibaratkan sebagai orang-orang yang diangkut ke masa silam secara revolusioner.
Mereka meringkuk dan menanti aliran waktu untuk membawanya kembali ke pusaran arus waktu agar menjadi miliknya sendiri. Apakah fenomen ini dapat dibaca sebagai hal yang revolusioner?

Di mata filsuf Nietzsche, revolusi bukan saja penjungkirbalikan segala nilai (Umwertung aller Werte), tetapi juga penjungkirbalikan segala hukum (Umwertung aller Rechte).
Pembacaan akan teks rindu Soeharto dan kangen Orba terpulang kepada hal yang revolusioner bahwa ada sekelompok orang yang tengah berkelana ke masa depan kemudian bersua dengan hukum rimba politik.

Fatsun bakunya, politik bukan hanya seni memanfaatkan yang mungkin, melainkan dunia yang memuat kemungkinan-kemungkinan. Survei bersama responnya itu dapat dibingkai sebagai riak-riak samudera politik reformasi. Dan reformasi Indonesia 13 tahun lalu diidentifikasi sebagai kemacetan yang dimulai dari atas.

Indonesianis Harold Crouch menulis dalam harian Sydney Morning Herald (5/1/1998) bahwa ada tiga perkembangan yang memicu dan mengobarkan kemacetan Indonesia jelang era reformasi. Pertama, krisis mata uang Asia Tenggara yang memukul perekonomian Indonesia. Terjadi kebangkrutan yang terus meningkat dan semakin banyak para pekerja yang menganggur.

Kedua, pengaruh iklim El Nino yang menyebabkan kekeringan. Para petani tidak dapat menanam sementara pasokan bahan makanan tersendat. Ketiga, beredar rumor seputar kesehatan Soeharto. Kurs rupiah anjlok mendekati angka hampir Rp6.000 per dolar AS-nya, dibandingkan dengan Rp3.645 pada permulaan bulan dan Rp2.500 pada akhir Juli.

Implikasi pendapat Crouch itu merujuk kepada filsafat waktu bahwa jika masa silam berakibat tidak menentu pada masa kini, maka tidaklah perlu merenungi masa lampau. Waktu melaju di rel keteraturan yang rancak, dengan kecepatan yang tepat di setiap sudut ruang.

Yang revolusioner: waktu adalah penguasa tanpa batas. Nah, rindu Soeharto dan kangen Orba dapat dipandang sebagai noktah dari lokomotif waktu yang berlaku atas nama politik yang memuat serba kemungkinan. Rindu Soeharto dan kangen Orba tampil sebagai seni memanfaatkan kemungkinan-kemungkinan.

Ketika merespon hasil survei Indo Barometer, ekonom Faizal Basri punya pendapat yang mengusik publik. "Penurunan angka kemiskinan lebih lambat di desa dibandingkan dengan di kota. Sejak era reformasi, sektor pertanian semakin amburadul karena harga pangan tak lagi ditopang," katanya.

"Presiden juga jarang turun ke desa-desa. Presiden hanya rapat dari istana ke istana. Atau paling tidak (rapat) di bandara. Sekalinya turun ke desa, salah. Ada sebuah foto di Setneg di mana Presiden menggulung celana panjangnya hingga ke lutut ketika hendak panen bersama. Beliau tidak tahu kalau padi itu tanaman yang membutuhkan air. Presiden juga menanam padi segepok-segepok. Seharusnya menanam padi itu harus satu per satu. Padahal, beliau doktor dari IPB," kata Faisal.

Sementara, saluran irigasi sekunder sepanjang sekitar 529 kilometer di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kondisinya rusak sejak beberapa tahun terakhir dan jalur Trans Sulawesi di Desa Botteng, Kecamatan Simboro Kepulauan sekitar 20 kilometer arah selatan Kota Mamuju, ibukota Provinsi Sulawesi Barat, putus karena longsor.

Ada juga segepok soal lainnya. Warga pedalaman Kalimantan Timur menolak rencana pemerintah membangun jalan tol Samarinda-Balikpapan dan upaya pemda Yogyakarta yang tengah mendesain ulang Desa Sindumartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, pascabanjir lahar dingin.

Dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengatakan, "Data Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir menyebutkan bahwa jumlah pengangguran terbuka mencapai 8,1 juta jiwa atau sekitar 7,12 persen dari presentase sebelumnya sebesar 7,33 persen. Itu kabar yang menggembirakan."

Menggembirakan atau memprihatinkan? Berkaca dari infrastruktur kata yang compang-camping di era reformasi, maka politik nyatanya bukan sebatas wacana kemungkinan-kemungkinan tetapi politik kini tampil sebagai tanpa bahasa, tanpa hasrat, dan tanpa Subyek.
Politik di era reformasi memberangus aksioma bahwa bahasa menciptakan kenyataan terus menerus. Dan argumentasinya, tidak ada pemikiran tanpa bahasa. Kini jawabnya, memprihatinkan! Terjadi paceklik bahasa. 

Sumber : oase.kompas.com 

Selasa, 17 Mei 2011

Operator gudang bandara dan pelabuhan sekarang bisa jadi regulated agent


JAKARTA. Pemerintah akhirnya memberikan kelonggaran kepada operator gudang (warehouse) di bandara dan pelabuhan yang ada di Indonesia untuk menjadi Regulated Agent (RA).

Keputusan tersebut berdasarkan hasil pertemuan antara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dan para pelaku jasa kargo pada Jumat (13/5).
Ditjen perhubungan udara Herry Bakti S. Gumay menyatakan, selain disepakati pemberlakuan RA, kini semua werehouse di bandara dan pelabuhan juga bisa mengajukan perusahaannya sebagai RA. "Asal semua syarat terpenuhi," ujar Herry.

Pihaknya akan memberikan waktu selama 3 bulan untuk melengkapi persyaratan. "Jangka waktunya selama 3 mulai terhitung 16 Mei ini," ujarnya.

Sebenarnya menurut Herry semua warehouse di Bandara khususnya Bandara Soekarno-Hatta sudah punya lisensi kepemilikan gudang. "Hanya saja mereka belum punya lisensi untuk menjadi RA," paparnya.

Hal ini menurut Herry sangat penting terkait banyaknya pungutan liar dan mencegah terangkutnya barang terlarang yang akan diangkut oleh pesawat.

Herry menegaskan lantaran pemberlakuan RA masih terhitung masih baru, pihaknya akan memberikan waktu bagi RA untuk menyesuaikan diri. "Saat ini kita sedang transisi, jadi RA dan calon RA diberi kesempatan selama satu tahun untuk menyesuaikan diri dengan peraturan baru ini," kata Herry.

Saat ini ada tiga perusahaan yang telah mendapat lisensi RA. Ketiga operator tersebut adalah PT Fajar Anugerah Sejahtera, PT Gita Afian Trans (Gatrans) dan PT Duta Angkasa Prima Kargo.

Namun karena ketiga operator tersebut dinilai belum siap dalam menjamin keselamatan dan keamanan kargo oleh operator gudang, maskapai dan Kadin. Sehingga pemerintah akhirnya membuka kesempatan kepada warehouse lain untuk menjadi RA.

Menurut Herry, pemerintah tidak secara langsung menunjuk ketiga perusahaan tersebut menjadi RA. "Aturan ini kan digagas sejak tahun 2010 selama ini yang baru mengajukan jadi RA cuma tiga perusahaan itu, jadi kami setuju," ujarnya.

Herry mengaku saat ini telah ada 10 werehouse yang mengajukan diri kepadanya untuk menjadi RA. Namun Herry tidak merinci ke sepuluh opertor gudang tersebut.

Sementara itu, Ketua komite tetap advokasi publik dan otonomi daerah Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Eko Budi Santoso menyatakan, tidak semua warehouse bisa menjadi RA.

Menurut Eko berdasarkan kesepakatan dan pertemuan Jumat lalu memutuskan werehouse yang akan jadi RA harus anggota resmi Kadin. "Jadi sebelum mengajukan untuk menjadi RA mereka harus minta izin kadin dulu," ujarnya.

Keputusan tersebut diambil mengingat pemberlakuan RA akan diterapkan di semua bandara dan pelabuhan di seluruh Indonesia. "Tahun ini RA akan diberlakukan di bandara Soekarno-Hatta dulu, nantinya RA akan diberlakukan di semua bandara dan pelabuhan Indonesia," ujar Eko

Syarifuddin direktur eksekutif Asosiasi Perusahaan Jasa Ekspres Indonesia (ASPERINDO) menyatakan, dengan adanya kesempatan tersebut para pemilik barang bisa memilih RA yang tarifnya dianggap murah. "Kami jadi punya opsi lain untuk memilih operator gudang yang tarifnya lebih murah," ujarnya.

Emirsyah Satar, Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) menilai pemberlakuan RA memang tidak begitu berpengaruh terhadap kargo. "Hanya saja kita butuh jaminan kalau barang yang masuk ke tempat kita itu aman," ujarnya.


Sumber : industri.kontan.co.id

Mesin terbakar, Cathay Pacific tujuan Jakarta mendarat darurat di Changi

Singapura - Kebakaran mesin memaksa pesawat Cathay Pacific nomor penerbangan CX175 tujuan Jakarta, Indonesia bermuatan 136 penumpang mendarat darurat di bandara Changi, Singapura, Senin siang pukul 13:57 waktu setempat setelah lepas landas dari Changi pukul 13:12.

"Sebuah pesawat Cathay Pacific CX175 menuju Jakarta berangkat dari Changi Singapura pukul 13:12, karena masalah mesin mendarat darurat di Changi. Mobil pemadam kebakaran segera bertindak memadamkan api di salah satu mesin pesawat," kata juru bicara otoritas bandara Changi seperti dikutip channelnewsasia.com, Senin siang (16/5).

Seluruh penumpang dan awak pesawat pesawat Airbus A330-300 dinyatakan selamat namun landasan pacu Changi terpaksa ditutup lebih satu jam akibat insiden tersebut.

Pilot Cathay Pacific CX175, Kapten Bradley Chic mengatakan, co-pilot bertindak cepat mengatasi situasi kebakaran mesin dan awak kabin pun mampu menenangkan penumpang agar tetap tenang hingga situasi darurat teratasi. "Saya ucapkan terima kasih."

Seorang penumpang menyatakan, ia mendengar dentuman keras dan pesawat bergetar hebat sebelum lampu kabin padam. "Tercium bau hangus."

Pilot segera mematikan mesin yang terbakar dan memutuskan segera kembali ke Changi. Kurang dari 15 menit kemudian, pesawat mendarat dengan selamat di Changi.


Sumber : www.primaironline.com

Trans Solo Akhirnya Masuk Bandara

Solo - Akhirnya Bus Batik Solo Trans (BST) berhasil masuk bandara untuk pertama kalinya, Senin (16/5). Setelah lebih dari 1,5 tahun diupayakan, kini bus tersebut menjadi alternatif moda transportasi dari dan menuju Bandara Adi Soemarmo. Sebelumnya, hanya taksi sebagai moda transportasi umum yang tersedia di bandara internasional tersebut.

Masuknya BST pada hari pertama masuk ke bandara ditandai dengan ikutnya rombongan pegiat pariwisata, maskapai penerbangan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta, serta perwakilan dari anggota DPRD Kota Surakarta.

Pukul 08.20 WIB rombongan tersebut diberangkatkan dari shelter di depan Stasiun Purwosari. Shelter biru ini juga dilengkapi dengan tenda kecil yang terpasang. Hal ini dibuat agar calon penumpang lebih nyaman dalam menunggu.

Sekitar 40 menit waktu tempuh yang diperlukan untuk sampai ke bandara.
"Transportasi udara tidak bisa dilepaskan dari transportasi darat. Selama ini, penumpang kami mengeluhkan terbatasnya akses dari bandara masuk ke Solo, hanya ada taksi. Dengan BST ini, kami harap penumpang yang biasanya memilih turun di Bandara Adi Sucipto akan beralih ke sini," papar General Manager Garuda Indonesia Cabang Solo Sjamsuddin JS pada kesempatan tersebut.

Sementara itu, Ketua Association of The Indonesia Tour and Travel (Asita) Solo Suharto berharap, pelaku pariwisata turut menjaga keberlangsungan masuknya BST masuk bandara. Diharapkan, sektor pariwisata juga.


Sumber : suaramerdeka.com

Sabtu, 14 Mei 2011

Meski Juve Terpuruk, Buffon Tetap Setia

Gianluigi Buffon (c) Reuters
Gianluigi Buffon 
Hasil buruk yang diraih oleh Juventus di musim ini, tak membuat kiper Juve yang juga kiper timnas Italia, Gianluigi Buffon beralih hati, Buffon tetap menyatakan kesetiaannya untuk membela Juve di musim depan.

Si Nyonya Tua musim ini sudah pasti terlempar dari perburuan scudetto dan kini mereka pun hampir pasti kehilangan tempat di Liga Champions musim depan.
"Sayangnya musim ini akan segera berakhir, kami telah kehilangan banyak poin dan kami juga telah kehilangan banyak kesempatan," ungkap Buffon.

"Kami tetap berharap dapat lolos ke Liga Europa UEFA, tapi yang terpenting kami harus bermain bagi kami sendiri."
Buffon juga menanggapi gosip yang mengaitkan dirinya dengan beberapa klub asal Liga Inggris seperti, Chelsea dan Arsenal.
 "Tujuan saya dan juga klub adalah untuk terus bersama-sama," lanjut Buffon.

"Apakah (pelatih Chelsea, Carlo) Ancelotti dan Arsenal sedang mencari saya? Ancelotti telah membantu karir saya dan saya berterima kasih kepadanya. Kami memiliki hubungan yang sangat baik, tapi alasan tersebut tidak ada hubungannya dengan sepak bola.

Sumber : www.bola.net

Pemkot Tangerang Ancam Gugat Pengelola Bandara Soetta

TANGERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tidak segan memperkarakan PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) jika tetap menyetorkan pajak bumi dan bangunan (PBB) yang mencapai Rp 12 miliar setahun kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang. Pasalnya, lahan seluas 17.383.255 tempat objek pajak yang berdiri Terminal 2, Terminal 3 dan Terminal Haji itu wilayah Kota Tangerang.

"Tidak ada alasan bagi PT AP II membayar pajak selain kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang. Karena secara eksplisit dan visual, kawasan Bandara Soekarno-Hatta itu bagian Kota Tangerang. Semua orang tahu. Jadi membayar pajaknya wajib ke Pemkot Tangerang," ujar Staf Ahli Walikota Tangerang Bidang Politik dan Hukum, Afandi Permana kepada Indopos (grup JPNN) kemarin (12/5).


Untuk diketahui, Walikota Tangerang Wahidin Halim sudah menyurati Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Gubernur Banten untuk menengahi sengketa lahan di perbatasan Kota Tangerang dengan Kabupaten Tangerang. Pasalnya, lahan yang kini berdiri Terminal 2, Terminal 3 dan Terminal Haji itu berdasarkan peta wilayah dan berkas Undang-Undang No 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kota Madya Tangerang Sebagai Daerah Tingkat II.


Jadi lahan yang berlokasi di Desa Bojong Renget seluas 17.383.255 itu secara administrasi bagian yang tak terbantahkan Kota Tangerang. "Bagaimana bisa Pemkab Tangerang mengklaim lahan itu miliknya. Kalau wilayahnya masuk Kota Tangerang?" tanya mantan Asisten Daerah Bidang Pemkot Tangerang ini. Dia juga mengingatkan Pemkab Tangerang jangan berpikir secara historis kalau Desa Bojong Renget masuk wilayahnya.


Apapun latar belakang dan historisnya, wilayah itu kini jadi bagian Pemkot Tangerang setelah terbentuknya Kotamadya Dati II Tangerang yang lepas dari Kabupaten Tangerang pada 1993 silam. Karena itu, PT AP II harus taat kepada undang-undang. Jadi tidak ada alasan membayar pajak ke Pemkab Tangerang. "Kalau melanggar undang-undang, ada konsekuensinya. Kami tidak segan menuntut," cetusnya lagi.


Sebab, dalam pasal 3 Peraturan Dalam Negeri (Permendagri) No 1 Tahun 2006 tentang Pedoman Penegasan Batas Wilayah disebutkan batas suatu daerah berpedoman pada batas-batas daerah yang ditetapkan dalam undang-undang pembentukan daerah. "Semua ada aturannya. Jadi jangan melanggar undang-undang," ungkapnya lagi.


Afandi juga menjelaskan setoran pajak dari Bandara Soetta yang kini diklaim masuk Kabupaten Tangerang sempat disetorkan kepada Pemkot Tangerang selama 1993-1997. Tapi, selanjutnya pada 1988 pajak disetorkan oleh PT AP II ke Pemkab Tangerang. "Hingga keterusan sampai saat ini. Ini bukan masalah besar kecilnya pajak, tapi kewenangan administrasi," tegasnya.


Sementara itu, Coorporate Secretary PT AP II, Hary Cahyono menyatakan permasalahan setoran pajak PBB akan segera dikordinasikan dengan Pemkot Tangerang dan Pemkab Tangerang. "Bagi kami tidak mempersoalkan ke mana pajak itu dibayarkan," terangnya saat dihubungi Indopos kemarin.


Dia juga merinci PT AP II tiap tahun menyetorkan pajak ke Pemkot Tangerang Rp 35,8 miliar. Sedangkan untuk Kabupaten Tangerang hanya Rp 12 miliar. "Kami tidak pernah telat membayar pajak satu hari pun. Terkait pembayaran PBB Terminal 2, Terminal 3 dan Terminal Haji akan segera kami koordinasikan agar tidak berlarut-larut," cetusnya.

Sumber : JPNN.com 

Airport Tax Rp 6.000, Ruang Tunggu Bak Warkop


SUASANA ruang tunggu Bandara Abdurrahman Saleh, Malang.
Anda pernah lihat warung kopi (warkop) di pinggir jalan, bangku panjang dari kayu salah satu cirinya. Saat masuk ke Bandara Abdurrahman Saleh Malang pemadangan serupa akan ditemui.  Namun jangan salah sangka, deretan bangku panjang itu adalah  fasilitas ruang tunggu bagi calon penumpang pesawat.

DUA orang berbadan tegap dengan stelan safari hitam bertugas menyambut siapapun yang masuk ke pintu utama bandara Abdurrahman Saleh. Setelah melintasi metal detector, disebelah kiri pintu masuk, terdapat ruang tunggu bagi penumpang VIP (Very Important Person) yang disediakan oleh Garuda Indonesia.

Meski penumpang kelas eksklusif yang harus merogoh kocek antara Rp 1 juta- Rp 2 juta untuk ke Jakarta, tapi calon penumpang harus rela berdesakan di ruangan dengan kursi yang hanya berjumlah 25 buah.

Sementara untuk ruang tunggu kelas ‘biasa’ kondisinya lebih memprihatinkan. Berada di ruang terbuka, persis di depan deretan kantin-kantin. Kursinya pun hanya terbuat dari kayu berbentuk memanjang berwarna biru. Sementara penutupnya hanya terbuat dari asbes berbahan plastik yang tentu membuat udara makin panas saat matahari terik bersinar.

Selain 2 ruang tunggu itu, masih ada 2 ruang tunggu lainnya. Satu diantaranya berukuran 2x25 meter dan lainnya berukuran besar dengan ratusan kursi dengan 2 layar televisi sebagai pelengkapnya.

Konsep minimalis juga diterapkan untuk loket check in-nya. Satu meja yang dibatasi dengan dinding triplek di ketiga sisinya mirip dengan loket parkir di mal-mal Surabaya. Selain loket tiga maskapai yang punya rute ke Malang, Garuda, Sriwijaya Air dan Batavia Air juga ada satu loket khusus membayar airport tax.

Fuad Rabin, salah seorang petugas dari Garuda Indonesia mengakui bila fasilitas yang ada di bandara memang sangat terbatas.“Kalau ditanya apakah bandara ini layak, tentu saja bisa dikatakan jauh dari kata layak. Untuk ruang tunggu misalnya, idealnya ukurannya 2 kali lipat dari ukuran yang ada saat ini,” urainya sambil membantu petugas check in.

Bahkan menurutnya, bila seluruh 3 operator penerbangan yang ada memiliki jam terbang hampir bebarengan, kondisi dipastikan akan sesak. “Tempat ini jelas tidak mampu menampung,” tandasnya. Hal tersebut sering terjadi saat lebaran atau libur panjang.

Data yang dihimpun Surabaya Post, sejak bandara mulai dioperasikan untuk penerbangan sipil 2005 silam untuk penumpang Garuda Indonesia misalnya, jumlahnya sekitar 320 orang dari rute Jakarta – Malang dan Malang – Jakarta.

Sementara penumpang Sriwijaya Air, bila rutin 3 kali flight tiap harinya untuk rute Malang – Jakarta bisa sebanyak 390 orang. Asumsinya, setiap penerbangan dengan kapasitas 130 penumpang terisi penuh. Sementara untuk Batavia Air yang memiliki sekali penerbangan, memiliki 144 kapasitas keterisian pesawatnya.

Tentu bandara yang sederhana ini berjejal dipenuhi manusia jika seluruhnya memiliki jam terbang yang sama. Beruntung, 3 maskapai yang ada itu memiliki jam terbang yang terpaut beberapa jam. Apalagi hanya terdapat satu pintu masuk dan sebuah pintu keluar.

Hal senada dikatakan Purmono, salah seorang calon penumpang. “Fasilitas yang ada sangat biasa, mungkin terbentur karena dikelola TNI,” katanya.

Menurutnya, fasilitas ruang tunggu yang berada di luar terlalu panas. Sementara  yang di dalam juga cukup kecil. Belum lagi tempat check in tiket yang juga sangat sempit ukurannya. “Penjaga pintu masuknya yang berpotongan cepak itu juga pelit senyum,” ujarnya.

Kebersihan di lingkungan bandara juga dikeluhkan. Di beberapa sudut, sampah terlihat menumpuk dan terkesan dibiarkan saja. “Seharusnya dibuat senyaman mungkin, sebagai bagian dari pelayanan kepada masyarakat yang menggunakan jasa penerbangan,” tuturnya.
Meski demikian, jika dibandingkan dengan bandara yang ada di Kalimantan dan daerah terpencil lainnya, bandara Abd Saleh disebut sudah cukup lumayan. “Saya pernah ke luar pulau, menurut saya bandara di Malang ini masih lebih bagus lagi dibanding di daerah terpencil,” paparnya.

Para penumpang, lanjutnya, juga memaklumi karena airport tax-nya juga sangat murah dibanding bandara lain yaitu Rp 6.000. Menurut penelusuran Surabaya Post, airport tax bandara Abd Saleh memang lebih murah dibanding bandara-bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I, seperti Juanda, Surabaya dan Soekarno-Hatta Jakarta yang sebesar Rp 40.000. Sementara bandara Angkasa Pura yang di luar pulau seperti Polonia Medan, Ngurah Rai Bali, Minangkabau Padang,St. Syarif Kasim II Pekanbaru,  Supadio Pontianak dan Hang Nadim Batam sekitar Rp 30.000- Rp 35.000.

Tarif  air port tax Bandara Abd Saleh juga lebih murah dari bandara yang dikelola Pemda setempat. BandaraHaluoleo di Kendari, Sulawesi Tenggara misalnya ditetapkan Rp 26.000 dan Bandara Adisucipto, Jogjakarta sebesar Rp. 25.000.

Kepala Pusat Penerangan dan Perpustakaan (Kapuspentak) TNI AU bandara Abd Saleh, Mayor Wahyudi tak mengelak bila pelayanannya dikeluhkan penumpang.. “Tapi kami tidak memiliki kewenangan apapun atas penerbangan sipil ini. Seluruhnya menjadi tanggung jawab Dinas Perhubungan Provinsi Jatim,” katanya.

Menurutnya, andaikan jalan tol alternatif Porong – Malang terealisasi, diyakini banyak masyarakat yang lebih memilih berangkat melalui Juanda Surabaya. Bila tol sudah selesai, masyarakat tidak perlu dikawatirkan dengan kemacetan di Porong. Jarak tempuh Malang – Surabaya bisa lebih cepat. Selain itu, lebih banyak pilihan rute penerbangan dan harga tiket juga lebih kompetitif.

“Di Juanda, dengan uang sekitar Rp 400 ribu kita sudah bisa memilih jenis penerbangan tujuan ke Jakarta. Sementara di Malang, minimal Rp 600 ribu,” paparnya.

TNI AU sendiri di bandara Abd Saleh hanya sebatas memberikan hasil pantauan cuaca untuk penerbangan sipil. Seluruh berbagai kegiatan operasional penerbangan dan perawatan bandara, ditanggung oleh pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim bersama 3 pemerintah daerah di Malang Raya (Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kota Malang) plus sumbangsih dari operator penerbangan.

Secara terpisah, Kholili, koordinator petugas Dishub Provinsi Jatim di bandara Abd Saleh mengakui bila fasilitas di bandara kurang ideal. Untuk ruang tunggu misalnya, idealnya 2 kali lipat dari luasan yang ada saat ini.“Untuk menambah berbagai fasilitas yang ada tentunya membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Sementara anggaran yang ada kan cukup terbatas,” katanya.

Apalagi, lanjutnya, dari pendapatan airport tax tiap hari, ditaksir masuk sekitar Rp 3 juta. Pendapatan itu dianggap belum mencukupi bila digunakan untuk menambahi fasilitas yang ada. “Kami hanya mengenakan biaya airport tax sebesar Rp 6 ribu. Kalau mau ditambahi fasilitas, asal air port tax dinaikkan dari yang saat ini, kami siap” urai Kholili.
Ditambahkannya, pihak Pemprov Jatim sendiri saat ini menyiapkan bandara baru. Lokasinya tak jauh dari bandara saat ini. “Kami tidak bisa memastikan, tapi kalau sesuai jadwal Agustus nanti siap dibuka,” pungkasnya yang menolak menjelaskan lebih jauh.

Sumber : Surabayapost.co.id

Rp 2 Triliun untuk Pengembangan Bandara


SAMARINDA — Dinas Perhubungan Kalimantan Timur mengusulkan anggaran ke pusat melalui APBN tahun 2012 senilai Rp 2,102 triliun untuk peningkatan bandar udara, terutama untuk mendukung transportasi di kawasan perbatasan.     

"Jika usulan itu nanti diwujudkan, akan digunakan bagi program prioritas pembangunan perhubungan udara, sekaligus untuk mendukung transportasi  udara," tutur Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Zairin Zain di Samarinda, Jumat.     

Pengembangan transportasi udara itu menyangkut berbagai aspek, baik antardaerah dalam provinsi, khususnya penduduk yang bermukim di kawasan perbatasan dan pedalaman, maupun untuk penerbangan ke luar provinsi, termasuk ke luar negeri.       

Sejumlah bandara yang akan dikembangkan adalah Bandara Sepinggan Balikpapan, Bandara Juwata Tarakan, Bandara Datah Dawai, Bandara Long Bawan, dan Bandara Long Ampung di Kabupaten Malinau.       

Dana itu pun termasuk juga untuk pembangunan Bandara Samarinda Baru, Bandara Melak di Kutai Barat, Bandara Nunukan, Bandara Malinau, Bandara Kalimarau Berau, Bandara Tanjung Harapan, dan tiga angkutan udara perintis di perbatasan.     
Usulan dana tersebut juga diharapkan dapat menunjang peningkatan keselamatan penerbangan serta pemberian subsidi ongkos angkut penumpang. Penyebabnya, banyak daerah yang belum bisa dijangkau dengan darat maupun air sehingga transportasi udara menjadi pilihan utama.     

Namun, lanjut Zairin, biaya penerbangan sangat tinggi sehingga masyarakat yang hidup di kawasan perbatasan sangat sulit untuk bisa menikmati. Kemampuan beli tiket mereka terbatas. Karena itu, diperlukan subsidi ongkos angkut agar harga terjangkau.     

Guna mendukung peningkatan transportasi udara, tambah Zairin, Pemprov Kaltim saat ini terus melakukan peningkatan Bandara Juwata Tarakan, di antaranya perpanjangan landasan pacu (runway) baru menjadi  45 x 2.500 meter dan pembangunan terminal baru.     

"Beberapa waktu lalu kami telah melakukan peninjauan ke lokasi pembangunan sejumlah pekerjaan di Bandara Juwata Tarakan. Diharapkan pekerjaan segera rampung sehingga fasilitasnya bisa dinikmati warga yang menggunakan jasa layanan itu," ucap Zairin.      

Runway baru itu dibangun menggunakan dana APBN dan telah dilakukan sejak 2010 dan 2011 dengan jumlah Rp 600 miliar. Sementara untuk terminal baru yang juga dibangun sejak 2010 diperkirakan menyerap alokasi anggaran sebesar Rp 300 miliar.       

Dukungan APBN lainnya telah diberikan dalam bentuk pembangunan apron dengan konstruksi sarang laba-laba. Pengerjaan apron dilakukan sejak 2005-2007 untuk tahap I, pada 2009 untuk tahap II, dan 2010-2011 untuk tahap III. Keberadaan apron yang baru itu, jika sekarang kapasitasnya hanya untuk dua pesawat, nanti akan ditingkatkan hingga bisa untuk enam pesawat.                 

Sumber: 
  1. ANTARA  
  2. nasional.kompas.com

Lagi, Kabut Asap Ganggu Penerbangan di Riau

Ilustrasi (Foto: Koran SI)
Ilustrasi (Foto: Koran SI)


PEKANBARU- Kabut asap kembali mengakibatkan aktivitas Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, terganggu. Dua maskapai terpaksa menunda pendaratan.

Dua maskapai tersebut adalah Lion Air dan Garuda Indonesia untuk rute Jakarta-Pekanbaru. Seharusnya pesawat mendarat pukul 08.30 WIB tadi pagi. Namun baru bisa landing sekira pukul 09.20 WIB.

”Jarak pandang karena kabut asap hanya 400 meter saat itu,” ujar Kadin Lalu Lintas Angkasa Pura SSK Pekanbaru Taslim kepada okezone, Jumat (13/5/2011).

Menurut dia, penundaan pendaratan dua pesawat tersebut diputuskan setelah pihak masing-masing maskapai di Jakarta melakukan koordinasi dengan perwakilan di Pekanbaru dan pihak Angkasa Pura.

"Setelah dijelaskan, pihak maskapai memutuskan untuk menunda keberangkatan karena saat itu cuaca memang buruk. Namun saat ini aktivitas sudah normal kembali,” imbuhnya.

Pada Kamis kemarin, Bandara SSK Pekanbaru juga sempat terganggu karena kabut asap. Pesawat Garuda Indonesia mengalami keterlambatan ke Pekanbaru sekira 90 menit.

Sumber : news.okezone.com

Jumat, 13 Mei 2011

Juni, Mandala Kembali Terbang


DOK MANDALA Mandala Airlines.

JAKARTA — Akhirnya PT Mandala Airlines segera beroperasi kembali. Maskapai ini akan segera terbang lagi pada Juni mendatang.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko mengaku telah menerima laporan dari Mandala. "Katanya Juni ini dia (Mandala) mau terbang lagi," ujarnya, Rabu (11/5/2011).

Tri menambahkan, nantinya pesawat Mandala akan menempati kembali Terminal III Bandara Soekarno-Hatta. Namun, Tri mengaku belum tahu jenis pesawat yang akan dioperasikan Mandala. "Yang jelas, kami tinggal mempersiapkan bandara untuk kedatangan pesawat Mandala," paparnya.

Direktur Kelayakan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Yurlis Hasibuan mengaku belum memperoleh laporan pendaftaran pesawat dari Mandala. Namun, dia mengatakan, kesempatan Mandala untuk terbang masih sangat besar. "SIUP masih berlaku, kan belum setahun. Tinggal urus rute baru dan siapkan pesawat saja," katanya.

Menurut Yurlis, jika Mandala terbang lagi, pihaknnya akan mengevaluasi air operation certificate (AOC) yang sudah diserahkan pihak Mandala sejak berhenti beroperasi Januari lalu. "AOC-nya nanti kemungkinan akan berubah karena rute dan pesawat harus diuji dulu kelayakannya," paparnya.

Setelah uji coba tersebut selesai, Mandala baru bisa terbang secara komersial. Sekadar menyegarkan ingatan, Mandala berhenti terbang sejak 13 Januari karena kesulitan finansial. Sayangnya, sampai berita ini diturunkan, pihak Mandala belum juga berkomentar soal kemungkinan beroperasi kembali.

Sumber : kompas.com

CircleLine Jabodetabek dan KA Bandara Segera Dibangun

JAKARTA - Tiga proyek infrastruktur kereta api segera dibangun. Pemerintah akan menyiapkan peraturan presiden untuk menugaskan PT Kereta Api dan Kementerian Perhubungan mengerjakan proyek itu.


Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar mengatakan rapat di Kementerian Koordinator Perekonomian  telah menugaskan Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Api untuk mengerjakan tiga proyek tersebut. "Sedang dirancang peraturan presidennya," ujar Mustafa.

Tiga proyek itu adalah pembangunan rel ganda (double track) ke Jawa, circleline Jabodetabek dan jalur kereta api Manggarai-Bandara Soekarno-Hatta.

Berdasarakan rapat itu, Mustafa mengatakan pembangunan double track ke Jawa sepenuhnya dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. Dana proyek itu mencapai Rp 8 triliun hingga Rp 10 triliun. Sedangkan, untuk proyek circleline Jabodetabek akan diserahkan ke PT Kereta Api. Proyek ini diperkirakan menelan biaya Rp 5,5 triliun.

Mustafa memperkirakan, pengerjaan proyek ini bakal menghabiskan waktu yang lama. "Karena menyangkut banyak lintas bidang misalnya, bikin underpass dan sebagainya," tukasnya.
Mustafa mengatakan, PT Kereta Api akan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. "Kalau DKI mau mengikutkan BUMD-nya, silakan," ujarnya.

Begitu juga dengan proyek jalur kereta api Manggarai-Bandara Soekarno Hatta. Mustafa bilang proyek senilai Rp 2,3 triliun ini diserahkan ke PT Kereta Api.

Kamis, 12 Mei 2011

Bisakah Kayu Dipakai untuk Bahan Pesawat?

TEMPO/ Amston Probel
TEMPO Interaktif, Bandung - Kepala Operasi Pengisian Pesawat Udara dan Tenaga Teknik Khusus Pengawasan Mutu Bahan Bakar Penerbangan Bandara Utarum Kaimana, Hayat La Obo, mengungkapkan bahwa beberapa bagian dalam pesawat Merpati Nusantara Airlines MA-60 yang jatuh di Kaimana, Papua Barat, Sabtu lalu, terbuat dari kayu. Ini mengejutkan. Selama ini biasanya bahan yang dipakai untuk pembuatan pesawat berasal dai alumunium atau bahan baku yang bisa membuatnya bertahan dalam situasi darurat.

Bisakah kayu digunakan untuk bahan pesawat? Menurut pemerhati penerbangan dari Institut Teknologi Bandung, Djoko Sarjadi, kayu bisa saja dibuat menjadi bagian bahan dari pesawat. Namun, ada syaratnya, yaitu harus ringan dan kuat. Pabrik pesawat biasanya memakai kayu balsa atau randu. "Kemudian dilapis serat kaca atau akrilik agar lebih kuat," katanya saat dihubungi Tempo, Rabu 11 Mei 2011.

Jadi, kata dia, bahan kayu ini dipakai bukan untuk struktur utama, melainkan untuk interior. Pemakaiannya hanya pada tempat-tempat tertentu.

Penempatan kayu itu, misalnya, sebagai panel pembatas kabin, panel toilet, dan meja kecil di dalamnya atau untuk meja makan penumpang. "Kayu itu hanya boleh berada di tempat yang loading-nya rendah," kata staf pengajar dari Kelompok Keahlian Aerodinamika Program Studi Aeronotika dan Astronika Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB itu.

Akan tetapi, Hayat La Obo menyatakan bahwa kayu yang ia lihat di Merpati MA-60 itu bukan digunakan untuk interior, melainkan digunakan sebagai bagian dari pesawat itu. "Saya orang pertama yang melihat itu. Buktinya ada di saya. Isi dalamnya adalah dari kayu," katanya. "Lah, saya ada fotonya, kok."

Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Sardjono Jhony Tjitrokusumo membantah pesawat jenis MA-60 yang terjatuh di Perairan Kaimana, Papua Barat, terbuat dari kayu. "Itu bukan kayu, tapi serat fiber dengan teknologi honeycomb (sarang lebah)," ujarnya.

Kata dia, teknologi 'sarang lebah' saat ini dipakai di sejumlah pesawat di dunia. Teknologi ini pun dikenal kuat dan ringan. "Pesawat umum memakai teknologi ini. Bukan terbuat dari kayu," ujarnya.

Sumber : tempointeraktif.com