JAKARTA: PT Angkasa Pura II melakukan razia penertiban di Bandara Soekarno—Hatta. Hasilnya sebanyak 53 taksi gelap, 17 calo tiket dan 3 pedagang asongan berhasil dibekuk dan akan di pidanakan.
“Aparat keamanan Bandara Soekarno-Hatta berhasil membekuk taksi gelap, calo tiket dan pedagang asongan,” kata Deputi Senior Manager Bandara Soekarno-Hatta Mulya Abdi dalam siaran persnya yang diterima Bisnis sore ini.Razia dengan waktu operasi yang tidak ditentukan ini akan terus digelar hingga kegiatan-kegiatan ilegal yang menggangu kenyamanan pengguna jasa tersebut benar-benar hilang dari bandara.
Mulya mengatakan aksi sweeping yang dipimpinnya langsung tersebut digelar antara pukul 11.00 hingga pukul 12.30 WIB.
“Seluruh pedagang asongan, calo, maupun taksi gelap yang berhasil ditangkap dibawa langsung ke area penampungan untuk di-BAP [berkas acara pemeriksaan atau dipidanakan]. Aksi ini akan kita lakukan setiap hari secara random waktunya, di seluruh terminal,” tutur dia.
Targetnya, lanjut Mulya, agar seluruh kegiatan ilegal itu bisa hilang dan pengguna jasa di bandara merasa nyaman.
Mulya Abdi menambahkan jumlah tangkapan dalam razia yang terus digelarnya tersebut relatif terus mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan masa-masa sebelumnya. Sebut saja, secara akumulatif, pada April lalu tercatat sebanyak 800 taksi gelap, 162 calo tiket, dan 92 pedagang asongan yang berhasil dibekuk pihaknya. Pada masa yang sama, April 2010, pelaku bisnis ilegal yang tertangkap tercatat sebanyak 1.200 taksi gelap, 175 calo tiket, serta 92 pedagang asongan.
”Ini artinya, setiap hari jumlah para pelaku bisnis ilegal itu terus mengalami penurunan,” imbuh dia.
Mulya berharap para pengguna jasa juga dapat berkontribusi membantu aparat dalam upaya menghilangkan praktik-praktik yang merusak citra bandara tersebut. Salah satunya adalah dengan tidak memanfaatkan jasa yang ditawarkan oleh para pelaku, yang dalam kegiatannya menggunakan metode ”kucing-kucingan” dengan petugas.
”Meski setelah dirazia mereka masih muncul lagi, kami tidak akan pernah kapok dan akhirnya berhenti. Sesuai arahan direksi, upaya peningkatan kenyamanan seperti ini harus terus dilakukan sampai kapanpun. Artinya, kami tidak akan pernah berdiam diri menyikapi kondisi ini. Hal-hal semacam ini akan kami laksanakan secara terus menerus,” ujar Mulya.
Dalam razia tersebut, aparat keamanan internal bandara dibantu oleh aparat kepolisian anggota Polres Bandara serta Kodim setempat. ”Kami tidak akan bisa bekerja sendiri tanpa bantuan semua pihak, baik yang terkait langsung maupun yang tidak dalam menyelesaikan masalah sosial ini. Salah satunya adalah pengguna jasa bandara itu sendiri,” tutur Mulya.
Sumber : .www.bisnis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar