Sabtu, 07 Mei 2011

Menteri BUMN Kritik Panjangnya Antrean di Bandara

Menteri BUMN Mustafa Abubakar
TANGERANG: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar pada Jumat (6/5) melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait kesiapan Bandara Soekarno Hatta (BSH) menyambut para delegasi dan tamu acara KTT ASEAN yang diselenggarakan di Jakarta.

Dalam sidak itu, Mustafa yang didampingi jajaran direksi PT Angkasa Pura II mendapati antrean panjang di Terminal II kedatangan internasional. Antrean mengular dari penumpang yang baru datang.

Melihat kondisi tersebut, Mustafa langsung memanggil petugas imigrasi yang berjaga. Dirinya mempertanyakan mengapa antrean bisa memanjang, khususnya di barisan foreigner.

"Harusnya kan fleksibel, di foreigner jika panjang dipindahkan ke domestik (Indonesia). Lalu kemana petugas yang jaga, saya hanya lihat ruangannya," tanya Mustafa kepada seorang petugas imigrasi yang bernama Daud.

Mustafa pun menegaskan, apakah kekosongan itu bisa diisi? Daud yang hanya bisa terdiam kemudian mengaku sanggup. "Apa perlu saya telpon pak Patrialis (baca: Patrialis Akbar Menteri Hukum dan HAM)?" Kemudian dijawab Daud, "Tidak perlu pak, sore ini langsung ditambah."

Tak lama kemudian, Mustafa pun menerima telepon dari Patrialis. Mereka membicarakan kekurangan petugas imigrasi di BSH yang mengakibatkan antrean.

"Ada tempat untuk foreigner ternyata penuh, saya katakan ke mereka untuk tambah personel, desk cukup tapi orangnya kurang, yang kosong sampai 10-an," ucap Mustafa dalam komunikasi telepon dengan Patrialis.

Dalam kesempatan itu, Mustafa menerangkan perlunya perbaikan kualitas pelayanan di BSH mengingat Indonesia saat ini jadi Ketua ASEAN dan Jakarta sebagai kota penyelenggara KTT ASEAN. Dirinya mewanti-wanti agar pelayanan dioptimalkan dan keindahan dijaga.

"Kenyamanan para peserta yang datang itu jadi prioritas, kita kontrol juga ke utilities, kelancaran di restroom, kerapihan dan keindahan juga kita minta perhatiannya," urainya.

"Saya cek ruangan ini agar tidak ada kesan jorok, toilet juga saya cek ada tisu yang kurang saya minta ditambah, meski kita belum termasuk negara kaya tapi tisu masa tidak bisa disiapkan untuk tamu. Kemudian lampu, jangan sampai disini remang-remang, redup atau bahkan mati," kata Mustafa.

Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Tri S Sunoko mengaku jajarannya sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari untuk menyambut kedatangan delegasi KTT ASEAN. "Kita siap, ini sudah dari dua bulan sebelumnya kita persiapkan, tapi memang ada yang perlu ditambahkan dan dibenahi agar dapat berikan kesan sebagai tuan rumah yang baik," elaknya.

Sumber : www.mediaindonesia.com

Tidak ada komentar: