Rabu, 04 Mei 2011

Proyek Kereta Api Bandara Dikonkretkan

 Pemerintah berencana mengkonkretkan proyek pembangunan jalur kereta api Manggarai-Bandara Soekarno-Hatta yang sempat tertunda sejak 2005 lalu. Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Inderawan mengatakan, realisasi itu dilakukan dengan adanya target waktu pelaksanaan proyek yang lebih tepat.

"Pengkajian keseluruhan dokumen dan pembebasan lahan proyek kereta bandara akan segera dilakukan," kata Tundjung, hari ini.

Dia mengatakan, pengkajian dokumen akan diselesaikan hingga kuartal pertama 2012. Setelah itu, pemerintah akan langsung melaksanakan tender.

Konstruksi jalur kereta bandara itu akan dilakukan dilakukan setelah tender selesai dilaksanakan, yaitu pada 2013. "Targetnya pada 2014, pembangunan selesai."

Pengkajian dokumen dilakukan oleh PT Sarana Multi Infrastruktur yang meliputi rincian rancangan bangunan (detailed engineering design) dan studi kelayakan proyek kereta bandara itu. Kajian tersebut akan menunjukkan tingkat kelayakan proyek, apakah menarik untuk diikuti investor.

Kalau proyek tidak menarik untuk dijual ke investor, tambah Tundjung, "nanti dilihat ada upaya pemerintah untuk memberikan government support."

Sedangkan untuk pembebasan lahan, ujar dia, meliputi dua provinsi, Jakarta dan Banten. Untuk itu akan dibentuk kepanitiaan yang nantinya antardepartemen (inter dept), yakni Kementerian Dalam Negeri dengan dibantu oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). Pelaksanaan pembebasan lahan, menurutnya, akan dijalankan selama tiga tahun.

Namun dia yakin proses itu dapat dipercepat. "Tergantung pelaksanaannya. Anggaran kan bisa digeser. Itu nggak masalah," katanya.

Dia menjelaskan, kereta api bandara nantinya terdiri dari dua jalur, jalur ekspres (elevated line dan dedicated line) akan dibangun sepanjang 33 kilometer mulai dari Manggarai hingga Bandara Soekarno-Hatta dan untuk jalur komuter sepanjang 19,5 kilometer mulai dari Manggarai-tanah Abang-Duri-Tangerang dan akan menyimpang ke arah Bandara Soekarno-Hatta. "Yang jelas, kami ingin memanfaatkan momentum ini agar kedua jalur tersebut bisa jalan," kata dia.

Jalur ekspres akan dikerjakan dengan skema kerja sama pemerintah swasta (public private partnership). Jalur tersebut pun memerlukan pembebasan tanah dari Angke menuju Pluit dan Soekarno-Hatta. Sementara itu, untuk jalur komuter akan memanfaatkan lintasan yang sudah ada.

"Sementara ini masih single track. Lalu nanti akan dibuat double track dan elektrifikasi hingga Tangerang," ujar dia.

Double track dan elektrifikasi diupayakan selesai hingga menuju Tangerang pada 2013 mendatang. Sementara pengerjaan dari Tanah Tinggi, Tangerang, menuju Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 5 kilometer akan diberikan kepada konsorsium BUMN.

Penentuan konsorsium di jalur tersebut, akan ditentukan oleh Menteri Negara BUMN. Setelah itu baru akan ditindaklanjuti Menteri Koordinator Perekonomian untuk proses payung hukum konsorsium itu.

"Diharapkan konsorsium yang membangun Tanah Tinggi ke Bandara itum sehingga pemerintah bisa langsung mengoperasikannya setelah rampung pada 2013," kata dia.

Pembebasan lahan dari Tanah Tinggi menuju bandara akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, yaitu dengan mengambil lahan di ruas tol JORR W2. Bina Marga akan membebaskan 40 persen di lintas normal dan 60 persen lahan di keluar masuknya pintu tol. "Kami menambah 15 meter di samping untuk bisa menuju bandara," kata dia.

Tundjung mengatakan, biaya investasi yang diperlukan untuk proyek kereta bandara itu masing-masing untuk jalur ekspres sebesar Rp 10 triliun dan jalur komuter Rp 2,2 triliun. Jika ada perubahan biaya investasi, tergantung dari hitungan yang diberikan oleh calon investor yang masuk. "Menurut saya, fisiknya tidak akan banyak berubah dari anggaran yang sudah diperkirakan," tuturnya.

Pemerintah berharap proses menuju pembangunan proyek ini segera selesai. Undang-Undang Pengadaan Lahan untuk Kepentingan Umum yang ditargetkan rampung tahun ini pun akan lebih membantu jalannya proyek ini. "Jika trase sudah ditentukan menurut aturan, seluruh kepemilikan tanah di lahan yang dikehendaki untuk pembangunan proyek kereta bandara akan dicabut. Jual beli hanya dengan pemerintah," katanya.

Sebelumnya, pemerintah telah berulang kali menargetkan tender proyek pembangunan kereta bandar udara tersebut. Terakhir, pemerintah masih berharap tender dapat dilakukan pada tahun ini. Namun ternyata keputusan rapat sejumlah menteri dan pemangku kepentingan yang terkait di Kementerian Perhubungan hari ini menyatakan bahwa tender investasi akan dilakukan seusai pengkajian dokumen selesai dilakukan pada kuartal pertama 2012. "Pertemuan ini untuk menindaklanjuti rapat di Kemenko Perekonomian 14 April lalu," kata Tundjung.




Sumber : www.tempointeraktif.com

SUTJI DECILYA

Tidak ada komentar: